Luangkanlahkira-kira 10 menit perhari untuk bermain bersama kucingmu. Tentu saja lebih sering lebih baik, teman-teman. 2. Sediakan Tempat Tidur yang Nyaman. Kucing tidur lebih lama dari manusia. Rata-rata, kucing bisa tidur 18 jam sehari, lo! Karena itu, sediakanlah alas yang nyaman untuk ia tidur.
Courtesy of Di pagi buta yang udaranya sungguh sangat dingin mencekam, sang matahari pun masih enggan menampakkan dirinya untuk menghangatkan bumi. Namun, satu binatang telah terlihat berjalan disela-sela semak belukar dan di atas punggungnya nampak terlihat sebuah ember yang berisi susu. Nampak dari berjalannya dia seperti ketakutan sambil melihat kiri dan kanan jalan mengawasi situasi dengan seksama. "untung aku berjalan dipagi buta sehingga tidak ada seekor binatang pun yang melihat pekerjaanku," hatinya berbicara. Beban berat di punggungnya membuat badannya merasa kelelahan sehingga untuk sejenak dia harus istirahat, dicarinya tempat yang aman dan terlindung dari penglihatan hewan lain yang sekiranya akan melewati jalanan tersebut. Tetapi sejenak langkah kakinya surut untuk melangkah selanjutnya, dia melihat sang kancil yang sedang mengigit satu batang pohon bambu. Batang bambu yang begitu keras tersebut dicobanya untuk digigit dengan giginya namun tidak berhasil memecahkannya, dia kembali berusaha mengigit kembali dan terus mengigit namun usahanya sia-sia saja, dan setelah itu sang kancil pun melepaskan kembali batang bambu tersebut dengan putus asa, lalu menangis tersedu-sedu sangat sedih hatinya. "Huu,,,hu,,hu,,hu,,huu.......selalu saja sia-sia usahaku," katanya begitu sedih sangat memelas hati sang kucing yang tengah menyaksikan adegan tersebut. Hati sang kucing sangat terenyuh melihat sahabatnya sedang dirundung nestapa, kemudian dia bertanya kepada sang kancil. "Sahabatku kancil! apakah yang membuatmu sangat bersedih hati?" sapa kucing sambil menatap sang sahabatnya. Namun bukannya jawaban yang didengar sang kucing melainkan tangisnya bertambah jadi saja. "Huuuuuhuuuuuhuuuuuhh." Air mata buayanya untuk mengelabui sang kucing telah dia lancarkan, tangisan palsu yang akan menipu mangsanya yang biasa dia lakukan. Sang kancil dengan seribu akalnya yang cerdik akan menipu siapa pun untuk mendapatkan keinginannya. Dan kali ini dia akan menipu sang kucing yang telah meresahkan kawan-kawan binatangnya yang kerap kali dicuranginya. "Kawanku yang satu ini benar-benar sedang bermuram durja," pikir kucing dalam hatinya. Nampak curiga dia langsung meletakkan ember susunya di dekat sebuah pohon tidak jauh dari tempat dia berada bersama sang kancil yang sedang bersedih hati. "Ada apa dengan engkau, hai! sahabatku kancil? katakanlah mungkin aku bisa membantumu?" tanya sang kucing dengan lembut menenangkan hati sang kancil. "Terima kasih,,,,,,masih ada teman yang peduli atas semua masalah yang sedang menimpaku," jawab sang kancil merasa senang hatinya dengan pedulinya sang kucing berarti maksudnya akan segera terwujud. "Cepat katakanlah, persoalan apakah yang sedang menimpamu?" tanyanya kemudian. "Baiklah kawanku yang baik hati, dengarkan baik-baik," sang kancil menyusun strategi untuk meluluskan niatnya. "Ketika tadi malam aku tertidur, aku bermimpi melihat satu batang bambu ajaib jatuh dari angkasa, dan engkau sendiri pun dapat melihat bambu ajaib ini tumbuh dengan subur walaupun tanpa akar karena dalam 6 ruas batang bambu ini terdapat air yang membuatnya tetap tumbuh. Aku telah mencoba mengigit-gigitnya dan memecahkan batang ini dari tengah malam tadi sampai sekarang, namun apa daya upayaku tetap tidak bisa memecahkannya dan Aku tidak bisa minum air di dalamnya. Katanya air tersebut dapat membuat kita yang meminumnya tidak akan pernah tua dan akan mempunyai kesaktian yang sangat tinggi," kata sang kancil dengan sedih sambil mengakhiri ceritanya. "Air ajaib, bisa awet muda dan sakti lagi! akan aku ambil dari tangannya jangan sampai dia yang meminumnya," hati sang kucing ingin menguasainya. "Mana bisa dia memecah batang bambu dengan gigi-giginya kecuali dengan cakar-cakarku yang sangat tajam ini, lalu aku akan meminumnya, bodoh sekali sang kancil ini." kata bisikkan dalam hatinya. "Sudahlah, engkau tidak usah berkecil hati kawan! pikiranmu harus disegarkan dengan meminum susu dan kalau engkau sudi tukarlah batang bambu tersebut dengan susu dalam emberku," kata sang kucing. "Apa katamu?, ditukar dengan susumu! tidak, tidak,,,tidak mungkin batang bambu ajaibku engkau tukar dengan susu yang ada di ember tersebut!" serunya. Batang bambu tersebut semakin erat saja berada dalam pelukkannya. "Janganlah engkau berlaku curang terhadapku yang engkau sebut sebagai sahabat, mana ada sahabat yang tega menipu sahabatnya sendiri," katanya lagi. "Jangan salah cil! susu dalam emberku begitu segar, nikmat sekali ditenggorokmu dan engkau sendiri tinggal meminumnya tanpa susah payah memecahkannya, banyak lagi hampir setengah ember lebih" kata sang kucing kemudian merayunya. "Tidaaak....kataku tidak ya udah tidak akan" sang kancil membentak sang kucing. Sang kucing mencari akal kembali, lalu katanya, "bagaimana kalau kita bagi dua saja batang bambu tersebut." "Menurut mimpi yang Aku terima, bila bambu ini di potong maka kesaktiannya akan hilang juga, jadi Aku tidak bisa menyerahkan bambu ini sebagian," kata sang kancil. Sang kucing semakin bernafsu saja ingin memiliki batang bambu ajaib setelah melihat sang kancil seperti sangat keberatan dan sayang sekali dengan batang bambu tersebut. Sang kucing telah berangan-angan seandainya dia sakti tentu dia akan selalu berbuat sesuka hatinya kepada seluruh teman-temannya dan dia akan dengan mudah memperoleh apapun yang diinginkannya. "Pikir saja kawanku kancil yang baik hati, engkau hanya bisa memeluk batang bambu tersebut tanpa bisa memimun airnya sampai kapanpun engkau hanya akan bekerja sia-sia saja sepanjang hari," katanya menerangkan dengan tegas. Sang kancil yang cerdik telah menebak bahwa sang kucing telah termakan tipu dayanya dengan santai dia pun pura-pura sangat keberatan sekali dengan usul sang kucing, namun hatinya berkata demikian. "Sekarang kena batunya juga engkau hewan serakah yang tamak, jangan macam-macam engkau denganku sang kacil hewan yang sangat cerdik." hatinya sangat senang kala itu. Setelah terdiam beberapa lama akhirnya sang kancil seperti berat hati akhirnya mengiyakan usul sang kucing untuk bertukar bambu miliknya dengan setengah ember susu segar. "Ya! apa dayaku dan memang Aku tidak sanggup untuk memecahkan batang bambu yang sungguh-sungguh keras ini, namun apakah benar engkau tidak keberatan menukarkan setengah ember susu tersebut?" tanya kancil seperti pasrah. "Tidak, tidak kancil sahabatku Aku tidak keberatan sama sekali, mari sini bambunya Aku ingin memilikinya," kata sang kucing tidak sabaran. Dia ingin cepat memecahkan batang-batang bambu ajaib dan meminum airnya dari ruas demi ruas dan akhirnya dia akan menjadi hewan sakti yang sangat ditakuti seluruh hewan serta awet muda. Dengan cepat pertukaran pun segera dilakukan antara keduanya, sang kucing dengan cepat meraih batang bambu dan begitu pun sang kancil dengan cepat mengambil ember susu yang diserahkan sang kucing. Lalu sang kancil dengan cepat pula meninggalkan tempat tersebut sambil hatinya tertawa girang, mentertawakan sang kucing yang serakah yang dapat ditipunya dengan mudah. Sementara sang kucing yang ditinggal sang kancil berteriak dengan girangnya, "sebentar lagi aku akan menjadi kucing sakti yang tidak pernah tua," tanpa menunggu waktu lama dengan cepat kuku cakar-cakar telah keluar siap membelah bambu sakti. Dengan cakar-cakar tajam tersebut dia terus berusaha dengan cepat tanpa mengenal lelah dan memang berkat usaha kerasnya ruas demi ruas batang bambu tersebut dapat dipecahkan tetapi dia tidak mendapatkan air dalam ruas bambu tersebut. Ternyata batang bambu tersebut baru dipotong dengan demikian daun-daunnya masih kelihatan segar hijau. "Wah, wah! sialan banget Aku telah ditipu sang kancil, ternyata bambu ini bukan bambu ajaib, awas kancil,, awaaas kannnciiil,......," teriaknya marah sekali, sambil berlari mengejar sang kancil yang sudah jauh entah dimana. Sekian dulu cerita ini semoga bermanfaat dan dapat di ambil sorytaudan yang ada didalamnya. Wasalam. oleh mamang edit galih
Adikadik yang baik, kali ini Dongeng Anak akan bercerita dengan judul dongeng gajah yang baik hati. Dongeng untuk anak ini dibagi menjadi Dua Seri, dan ini adalah bagian dongeng seri pertama. Yuk adik-adik kita baca ceritanya. Pada suatu hari, ada seekor gajah yang sangat baik hatinya. Ia bertubuh tinggi, besar dan juga sangat kuat.
Vanda Parengkuan Dongeng Kucing Hitam dan Tikus Tua Seekor kucing hitam merasa lapar. Ia lalu masuk ke sebuah gudang untuk mencari tikus. Ia tahu, di dalam gudang itu, ada beberapa keluarga tikus. “Aku akan makan siang di gudang ini,” kata Kucing Hitam. “Aku akan pura pura mati.” Kucing Hitam lalu berbaring di lantai, dan tidak bergerak-gerak. Beberapa ekor tikus kecil mengintip dan melihat Kucing Hitam. “Lihat! Ada kucing mati di gudang kita!” bisik tikus-tikus kecil. Seekor tikus tua muncul di belakang mereka. Tikus tua memerhatikan Kucing Hitam. Ia lalu tersenyum dan berkata pada tikus-tikus kecil. “Apa kalian tidak tahu, kalau kucing punya sembilan nyawa? Ia bisa hidup lagi...” Tikus Tua lalu memanjat sebuah meja yang tak jauh dari tempat Kucing Hitam tidur. Ia lalu menggigiti sebuah karung tepung besar yang ada di atas rak itu. WRRRR…. Tepung itu tumpah ke tubuh Kucing Hitam. Kini, seluruh tubuhnya belepotan tepung. Kucing Hitam tetap tidak bergerak selama beberapa saat. Namun, tak lama kemudian, ia bersin-bersin tak bisa berhenti. Serbuk tepung rupanya beterbangan dan masuk ke hidungnya. Kucing Hitam tak tahan lagi. Ia lalu berdiri dan pergi dari gudang itu dengan bulu-bulu berwarna putih tepung. Tikus-tikus kecil terbelalak kaget. "Wah, kucing hitam itu hidup lagi!" seru mereka. Tikus Tua hanya tertawa terkekeh. Dok. Majalah Bobo / Fabel Ilustrasi Adit Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
CeritaInspirasi Binatang : Seorang Laki-laki dan Kucingnya. Di sebuah kota nan jauh disana, hiduplah sepasang suami istri yang mempunyai seekor kucing. Meskipun begitu, sang suami ternyata sangat tidak menyukai kucing tersebut. Berhari-hari ia memikirkan bagaimana caranya supaya ia dapat menyingkirkan kucing itu.
Beberapajenis kucing lebih suka bersantai dan hidup damai. Namun jenis lainnya justru berburu tikus untuk melatih insting alaminya. Halaman all
NahAyah dan Bunda, sebaiknya memang kita harus menanamkan sedini mungkin nilai-nilai kejujuran, keberanian, tanggung jawab, rendah hati, dermawan, dan kerja keras kepada buah hati kita. Buku ini akan membantu dalam menanamkan nilai-nilai tersebut, sehingga diharapkan kelak putra-putri kita akan tumbuh menjadi generasi penerus yang baik, bagi
9fUC. sm5mxg9g0t.pages.dev/222sm5mxg9g0t.pages.dev/122sm5mxg9g0t.pages.dev/164sm5mxg9g0t.pages.dev/64sm5mxg9g0t.pages.dev/316sm5mxg9g0t.pages.dev/324sm5mxg9g0t.pages.dev/159sm5mxg9g0t.pages.dev/327sm5mxg9g0t.pages.dev/83
dongeng kucing yang baik hati